Mereka dipastikan akan menerima dana insentif guru yang selama ini belum dibayar oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri.
Kepastian tersebut diperkuat dengan pernyataan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kepri, Robert Iwan Loureaux.
"Insya Allah, insentif guru pasti dibayar pada Hari Guru. Pak Gubernur (Agung Mulyana_red) sudah perintahkan untuk membayarnya. Ini menjadi suatu hadiah bagi para guru," ungkap Robert kepada Tribun Batam, Senin (23/11) siang.
Robert kemudian menginformasikan bahwa segala proses pembayaran dana ini sedang diurus oleh Dinas Pendidikan (Disdik) dan Badan Keuangan Kekayaan dan Aset Daerah (BKKAD) Pemprov Kepri.
Dia bahkan memastikan bahwa segala urusan pencairan dana itu sudah selesai dikerjakan oleh kedua satuan kerja perangkat daerah (SKPD) tersebut.
Kepala Disdik Kepri, Yatim Mustafa membenarkan bahwa seluruh proses pencairan dana insentif guru itu sudah diurusnya.
Dia sendiri sudah membuat memorandum of understanding (MoU) dengan Bank Syaria'ah Mandiri (BSM) untuk penyaluran dana itu ke rekening setiap guru. Tindak lanjut dari MoU ini pun sudah diteruskan pihak BSM ke BKKAD Kepri.
"Pokoknya semuanya sudah diurus. Para guru tinggal saja menerima dana insetifnya di rekening masing-masing," tegas Yatim.
Jumlah guru se-Kepri yang menerima dana insentif ini berjumlah 29.000 orang. Mereka adalah para guru TKK, Paud, TPA, Sekolah Minggu, SD, SLTP dan SLTA sedejarat yang namanya diajukan oleh pihak sekolah di mana mereka mengabdi. Jumlah anggaran yang dikucurkan untuk dana insentif para guru ini mencapai Rp 39 miliar.
Proses pencairan dana insentif tersebut sudah diurus oleh BKKAD Kepri. Kepala BKKAD Medy mengatakan bahwa Penjabat Gubernur Kepri telah memerintahkan agar dana ini segera dicairkan pada Hari Guru. Perintah itu pun sudah diwujudkan oleh BKKAD Kepri.
"Kalau Pak Gubernur dan Pak Sekdaprov sudah perintahkan seperti itu, kami mesti jalankan. Saya akan cek MoU, administrasi dan daftar penerima dana tersebut setelah kembali ke Kepri. Kalau semuanya sudah lengkap, kami pasti bayar," tegas Medy, yang mengaku sedang berada di Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri RI).
Sumber : http://batam.tribunnews.com
